LAPORAN
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
“PATOGEN HAMA”
(Tumbuhan Parasitik)
Disusun
Oleh :
Nama : KAS ANDIKA PUTRI
NPM : E1J012133
Shift :
Selasa(12.00-14.00)
Co-ass : M.Ali Alfi
LABOLATORIUM
ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tumbuhan parasitik biasanya mampu
menghasilkan biji dan bunga yang mirip dengan biji dan bunga yang dihasilkan
tanaman inangnya.Tingkat asosiasi tumbuhan parasit dengan tanaman ada 3 macam,
yaitu : epifit,hemiparsit, dan parasit benar.Tumbuhan epifit secara fisiologis
tidak tergantung tanaman tetapi epifit sangat tergantung kepada dukungan dan
perlindungan tanaman inang dari faktor luar.Tumbuhan hemiparasit merupakan
kelompok tumbuhan parasit yang tergantung kepada inangnya,terutama untuk
memenuhi kebutuhan air dan mineral,sedangkan tumbuhan parasit benar termasuk
kelompok tumbuhan tingkat tinggi yang tidak mempunyai klorofil,sehingga untuk
mencukupi kebutuhan nutriennya sangat tergantung kepada tanaman inang.
1.2
Tujuan
Untuk dapat mengenal dan dapat membedakan beberapa
taumbuhan parasit tanaman dengan mengamati struktur interaksinya dengan tanaman
inang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Patogen (Bahasa Yunani:
παθογένεια, "penyebab penderitaan") adalah agen biologis yang
menyebabkan penyakit
pada inangnya.[1]
Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme
parasit.[2]
Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi
normal hewan
atau tumbuhan
multiselular.
Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular
dari semua kerajaan biologi.[1]
Tumbuhan parasit angiospermae baik
yang hemi- maupun holo-parasit mempunyai struktur khusus yang disebut
haustoria, yang berfungsi dalam melekatkan, penetrasi dan transfer larutan dari
tumbuhan inang ke parasit.haustorium merupakan haustorium sekunder yang
merupakan cabang dari akar sekunder. Pada pembentukannya, perkembangan
haustorium terutama terjadi akibat pembesaran sel korteks dan epidermis. Sel –
sel tersebut kemudian membelah satu kali secara periklinal dan beberapa kali
secara antiklinal. Turunan – turunan sel tersebut kemudian membesar membentuk keseluruhan
haustorium yang berbentuk lunas. Pada awal perkembangan haustorium, trikom
mirip rambut akar berdinding tipis dibentuk di beberapa sel epidermis dan
trikom – trikom tersebut ini kemudian melekatkan diri pada permukaan akar
inang. Diduga trikom – trikom ini berfungsi untuk melindungi haustorium yang
sedang berkembang dari parasit famili lain. Pada pembentukan akhir haustorium
dibentuk struktur yang menyerupai jembatan xilem (xylem bridge) yang terdiri
atas berkas xilem yang menghubungkan xilem inang dengan xilem parasit yang
memungkinkan terjadinya kesinambungan antara inang dan parasit. Bersebelahan
dengan berkas xilem terdapat sel – sel parenkim dengan ciri – ciri seperti sel
transfer yang dipercayai terlibat dalam transport membran secara aktif sepanjang
jembatan xylem.(Triharso.1995)
Tumbuhan
parasit adalah tumbuhan yang
untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan sebagian atau seluruh sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang) dan
mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi (lihat artikel simbiosis).
Dalam pengertian ini tidak termasuk persaingan antarorganisme, maupun
pemangsaan yang dilakukan oleh beberapa tumbuhan insektivora.Tumbuhan
parasit yang menggantungkan sebagian sumber energi pada tumbuhan inang disebut parasit
fakultatif dan tumbuhan yang sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada
tumbuhan inang disebut sebagai parasit obligat (parasit sejati). Parasit
fakultatif masih memiliki organ fotosintetik
yang berfungsi secara normal sebagaimana tumbuhan bukan parasit. Contoh
kelompok pertama ini misalnya mistletoe.
Contoh kelompok kedua (parasit sejati) adalah tali putri (Cuscuta) dan padma dan juga rafflesia arnoldi.Beberapa
tumbuhan bersifat parasit hanya dalam sebagian tahap perkembangannya. Tumbuhan
semacam ini diberi istilah hemiparasit (setengah parasit).Contohnya
adalah cendana,
penghasil kayu cendana.(Anonim.2011)
Tumbuhan
tingkat tinggi parasitic merupakan tumbuhan yang banyak terdapat didaerah
tropika. Lebih dari 2500 jenis tumbuhan tingkat tinggi dikenal hidup secara
parasit pada tanaman lain. Tumbuhan parasit mampu menghasilkan biji dan bunga
yang mirip dengan yang dihasilkan oleh tanaman inangnya. (Triharso,2004 hal 214.).
Menurut
Kenaga (1974) tumbuhan tingkat tinggi
parasit terbagi menjadi tiga menurut tingkat parasitisme.
1.
Efifit.
Efifit
adalah kelompok tumbuhan yang secara fisiologis tidak tergantung pada tanaman
lain, kecuali hanya dukungan dan lindungan tanaman lain. Karena itu tidak
membuat kerusakan berarti bagi tanaman pertanian. Sebagian besar tumbuhan ini
tingkat hidupnya rendah (lumut, lumut kulit, ganggang). (kenaga, 1974 hal 214.).
2.
Setengah parasit atau hemi parasit.
Tumbuhan
yang termasuk kedalam kelompok setengah parasit atau hemi parasit ialah
kelompok tumbuhan yang hanya mengambil makanan yang hanya bersifat
anorganiksaja dari inangnya, karena tumbuhan parasit tersebut mempunyai daun
yang berklorofil yang dapat digunakan untuk mengadakan asimilasi. (kenaga, 1974 hal 214.).
3.
Parasit sejati atua hiper-parasit.
Tumbuhan
yang tergolong kepada parasit sejati adalah kelompok tumbuhan yang mengambil
makanan dari inangnya baik yang bersifat anorganik maupun yang organic,
sehingga seluruh keperluannya diambil dari inangnya. (kenaga, 1974 hal 214.).
Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae)
adalah sekelompok tumbuhan parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada
batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada
pohon-pohon besar di daerah tropis. Biji tumbuhan ini pada buahnya menghasilkan
getah seperti lem berbentuk jeli yang lengket.Penyebaran tumbuhan ini terjadi
dibantu oleh burung, apabila
burung memakan buah dan bijinya lalu mengekskresikan pada dahan pohon, bijinya
yang lengket akan menempel pada dahan pohon selanjutnya akan berkecambah dan
benalu muda mulai tumbuh.(Anonim.2012)
Tali Putri (Cuscuta sp., Cassytha sp. ) adalah
tumbuhan parasit, kelangsungan hidup tali putri sangat bergantung pada tumbuhan
lain. Tumbuhan ini tidak berakar dan tidak menghasilkan makanan sendiri melalui
proses fotosintesis seperti halnya tumbuhan hijau daun. Ia hanya melilitkan
sulurnya, lalu mengisap saripati makanan dari tumbuhan inang.Genus
Cuscuta merupakan holo-parasit berbunga yang potensial dapat menimbulkan
gangguan yang sangat merugikan terutama bagi tanaman kacang – kacangan di
perkebunan – perkebunan (Nasution, 1986). Di lapangan, gulma ini mudah dikenal
dengan bentuknya yang berupa jalinan benang kasar berwarna kuning muda atau
kuning kemerahan, membelit batang dan ranting tumbuhan inangnya. Dalam tahap
pertumbuhan yang telah lanjut jalinan benang – benang Cuscuta terhampar
pada permukaan tajuk tumbuhan inangnya. Batang yang membelit dapat melekat pada
batang dan ranting dengan bantuan akar hisap (haustorium) yang masuk ke dalam
batang dan daun tumbuhan inang untuk menghisap zat hara dan air dari tumbuhan
inang. Gangguan
parasit ini masih terbatas pada menginfeksi tanaman pagar yang terdapat di
halaman rumah penduduk, gedung – gedung, kantor – kantor dan bahkan taman –
taman kota (Van Rijn, 1981).
BAB
III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Alat Dan Bahan
Adapun bahan dan alat
pada praktikum ini ialah :
1.
Benalu (Loranthus sp.,Viscum sp.) yang masih melekat pada tanaman inangnya.
2.
Tali putri (Cascuta sp., Cassytha ap.) yang masih melekat pada tanaman
inangnya.
Alat : Loup,Mikroskop,pisau.
3.2 Cara Kerja
1. Mengambar dan memberi keterangan
tanaman yang terserang oleh tumbuhan parasit.
2. Menyayat
tanaman yang terserang tumbuhan parasit untuk melihat haustoriumnya,dan
digambar.
3. Membedakan
antara interaksi benalu (Loranthus sp.)
dan tali putri(Cassytha sp.)
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
Tabel.1
Hasil Pengamatan Praktikum
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
|||||
1.
|
Tanaman inang dan benalu sebelum
dibelah
|
Nama hama : Benalu (Loranthus sp.,Viscum sp.)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Santalales Famili : Loranthaceae Genus : Loranthus
Spesies : Loranthus sp.
Keterangan
Gambar :
1. Tanaman inang
2. Tumbuhan benalu
3. Akar Haustorium
|
|||||
2.
|
|
Nama hama : Tali putri (Cuscuta sp.)
Divisio :Magnoliophyta (berbunga)
Kelas :Magnoliopsida
(berkeping dua/dikotil)
Ordo :Laurales
Familia : Lauraceae Genus :Cassytha Species :Cassytha filiformis L.
Keterangan Gambar :
1. Tanaman inang
|
4.2.Pembahasan
Pengamatan
yang kami lakukan dalam praktikum kali ialah mengamati patogen yang tumbuhan
parasit,yaitunya benalu dan tali putri.Ada tiga asosiasi tumbuhan parasitik
yaitu : epifit,hemiparasit,parasit benar. Tumbuhan epifit secara fisiologis
tidak tergantung tanaman tetapi epifit sangat tergantung kepada dukungan dan
perlindungan tanaman inang dari faktor luar,contohnya angrek.Tumbuhan
hemiparasit merupakan kelompok tumbuhan parasit yang tergantung kepada
inangnya,terutama untuk memenuhi kebutuhan air dan mineral contohnya Benalu (Loranthus sp.dan Viscum sp.),sedangkan tumbuhan parasit benar termasuk kelompok
tumbuhan tingkat tinggi yang tidak mempunyai klorofil,sehingga untuk mencukupi
kebutuhan nutriennya sangat tergantung kepada tanaman contohnya Tali putri (Cuscuta sp dan Cassytha sp).
Pembahsan
dari tumbuhan parasit yang kami amati kali ini adalah sebagai berikut
1. Benalu (Loranthus sp.,)
Ciri – ciri
Benalu
(Loranthus sp) memiliki ciri – ciri
yaitu memiliki tubuh yang hampir menyerupai tubuh inangnya. Loranthus sp biasanya hidup menempel
secara permanem pada tubuh inangnya yang seakan – akan jaringan inangnya
menyatu dengan jaringan benalu. Penempelan
jaringan Loranthus sp dengan jaringan
inang tempat ia menempel adalah bertujuan untuk jalam masuk atau laju
penghisapan bahan – bahan makanan yang bersifat organic dari tubuh inangnya
untuk di transfer ke jaringan Loranthus
sp. Yang selanjutnya bahan – bahan yang sudah dihisap tersebut digunakan
untuk melakukan kegiatan asimilasi.Loranthus
sp tergolong kedalam kelompok
tumbuhan yang yang hanya mengambil makanan yang bersifat anorganik saja dari
inangnya, karena tumbuhan parasit ini mempunyai daun yang berklorofil yang
dapat digunakan untuk mengadakan fotosintesis maupun asimilasi.
Gejala
kerusakan
Gejala kerusakan yang ditunjukan
pada tanaman inang yang ditempeli oleh Loranthus
sp tidak nampak secara nyata, hanya saja terdapat beberapa cabang yang
mempunyai sedikit perbedaan morfologi dari cabang lainnya ( cabang dari Loranthus sp yang menempel). Kecepatan
tumbuh tanaman melambat, perkembangan sel, jaringan terganggu yang di
ekspresikan oleh tanaman dengan kurus atau tumbuh dengan kerdilnya tanaman
tersebut. Dalam keadaan tertentu tumbuhan benalu dapat lebih subur di
bandingkan dengan tumbuhan inangnya ini.
2. Tali Putri (Cuscuta sp)
Ciri – ciri
Tali
putri (Cuscuta sp) adalah tergolong
kedalam kelompok tanaman parasit sejati atau hiper-parasit, yaitu kelompok
tumbuhan yang mengambil makanan dari inangnya baik yang bersifat anorganok
maupun organik. Sehingga seluruh
keperluan dari cuscuta sp diambil
dari inangnya. Cuscuta sp mengambil
seluruh keperluannya dari inangnya disebabkan oleh tidak dimilikinya klorofil
untuk melakukan fotosintesis serta tidak mampunya cuscuta sp melakukan asimilasi. Tali putri biasanya hidup pada
tumbuhan inangnya dengan cara melilitkan tubuhnya pada tubuh jaringan inangnya.
Dari bagian dalam dari lilitan atau dari bagian cuscuta sp yang melakukan kontak langsung dengan tanaman inangnya
itulah terjadi penyerapan hasil fitosintesis ataupun asimilasi tumbuhan inang
yang akan di sebarkan keseluruh tubuh tumbuhan inang tersebut. Hal ini terjadi
karena terjadinya penempelan jaringan cuscuta
sp pada jaringan pengangkutan hasil fotosintesis pada jaringan inang
sehingga bahan hasil fotosintesis yang harusnya disebarkan keseluruh tubuh
tumbuhan inang menjadi di transfer atau diserap dan disalurkan ke bagian tubuh
dari cuscuta sp.
Gejala kerusakan
Gejala yang ditunjukkan oleh tanaman yang di tempeli oleh cuscuta sp adalah terdapatnya sesuatu
yang menyerupai tali yang meliliti tumbuhan yang di tempeli cuscuta sp. Lilitan – lilitan itu
biasanya terdapat pada bagian cabang atau rannting dari tanaman inang. Pada
tanaman inang biasanya menunjukkan tanda – tanda tanaman abnormal seperti
kurang suburnya tanaman inang tersebut. Pada stadium tertentu dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada tanaman inang yang ditempeli tersebut yang berakibat
pada kelayuan hingga kematian jaringan tanaman.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Bentuk
asosiasi tumbuhan parasitik ada 3 yaitu : epifit,hemiparasit,parasit benar.Tumbuhan epifit secara fisiologis tidak tergantung
tanaman tetapi epifit sangat tergantung kepada dukungan dan perlindungan
tanaman inang dari faktor luar,contohnya anggrek.
Tumbuhan hemiparasit merupakan kelompok
tumbuhan parasit yang mempunyai klorofil yang tergantung kepada
inangnya,terutama untuk memenuhi kebutuhan air dan mineral untuk dapat
berfotosintesis contohnya Benalu (Loranthus sp.dan Viscum sp.).
Tumbuhan parasit benar termasuk kelompok
tumbuhan tingkat tinggi yang tidak mempunyai klorofil,sehingga untuk mencukupi
kebutuhan nutriennya sangat tergantung kepada tanaman contohnya Tali putri (Cuscuta sp dan Cassytha sp).
Tumbuhan Benalu (Loranthus sp.dan Viscum sp.)
dan tali putri (Cuscuta sp dan Cassytha sp).mengambil nutrien dari
tumbuhan inang dengan (Haustoria) atau akar haustorium, yang
berfungsi dalam melekatkan, penetrasi dan transfer larutan dari tumbuhan inang
ke parasit.
5.2.Saran
Pratikan harus lebih fokus lagi dalam melakukan pengamtan
DAFTAR
PUSTAKA
Kanaga. C.B. 1974. Principles of Phytopathology. Balt Publishers. Lafayette. Indiana
Nasution.1986.Diakses 03/11/013.9:24
Purnomo,
Bambang, 2013. Penuntun Praktikum
Daslintan. Faperta Unib: Benglulu.
Triharso. 2004. Dasar – Dasar Pelindungan Tanaman. Gajah Madah University Press.
Yogyakarta
Triharso.1995.
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman.
Faperta UGM: Yogyakarta.
Van Rijn.1981.