LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Menghitung Jumlah Spora Atau Sel
dan
Mengukur ukuran mikroorganisme
Disusun oleh:
Nama : Kas Andika Putri
NPM : E1J012133
Hari,
tanggal, jam praktikum : Rabu, 24 April
2013 (12.00-14.00)
Dosen
pembingbing : Ir.Djamilah,MP
Pelatih
(coass) : Muhimmatul
Husna
Laboratorium Ilmu Hama
Penyakit Tanaman
Fakultas Pertanian
Universitas
Bengkulu
2013
A.TUJUAN PRATIKUM
1. Mahasiswa dapat menghitung spora
dengan menggunakan haemocytometer
2. Mahasiswa dapat mengukur sel menggunakan Skala micrometer
okuler(SMOK) dan Skala micrometer
obyektif.
B.DASAR TEORI
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme (organism hidup yang ukurannya terlalu kecil untuk
dapat dilihat dengan mata biasa) atau mikroba. Oleh karena itu objek kajiannya
biasanya adalah alga miskroskopik, protozoa, archaea dan virus. Virus
dimasukkan dalam obyek kajian walaupun sebenarnya ia tidak sepenuhnya dapat
dianggap sebagai mahluk hidup. (Black, 2005)
Mikroorganisme adalah mikroba atau organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat pembesar.
Mikroorganisme seringkali bersel tunggal meskipun beberapa protista bersel
tunggal masih dapat terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies
multisel yang tidak dapat terlihat oleh mata telanjang. Mikroorganisme biasanya
dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi terutama
yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai
bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.
Haemocytometer adalah alat untuk menghitung jumlah sel atau
partikel dalam volume tertentu cairan, dan dengan demikian menghitung
konsentrasi sel dalam cairan secara keseluruhan
Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur berdasarkan
konsentrasi sel (jumlah sel per satuan isi kultur) ataupun destilasi sel (berat
kering dari sel-sel persatuan isi kultur). Dua parameter ini tidak selalu sama
karena berat kering sel rata-rata bervariasi pada tahap berlainan dalam
pertumbuhan kultur, kedua para meter tersebut juga tidak bermakna sama dalam
penelitian mengenai biokimia mikroorganisme atau gizi mikroorganisme. Densitas
sel adalah kuantitas yang lebih bermakna, sedangkan dalam penelitian mengenai
inaktivitas mikroorganisme, kosentrasi sel adalah kuantitas yang bermakna
(Pratiwi, 2008).
Mikroba berukuran sangat kecil dan untuk mengetahuinya digunakan
mikrometer. Mikrometer merupakan kaca berskala dan dikenal 2 jenis micrometer
yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang
pada lensa okuler mikroskop, sedangkan micrometer objektif berbentuk slide yang
ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar garis skala pada
mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan yang
menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan
mengkalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif. Mikrometer objektif
memiliki skala yang telah diketahui, menjadi tolak ukur untuk menentukan ukuran skala
micrometer okuler. 1 skala micrometer objektif = 0,01 mm / 10 µm.
Kalibrasi dilakukan dengan menghimpitkan skala mikrometer objektif
dan okuler pada perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) kedua
mikrometer disimpulkan menjadi 1 garis kemudian dilihat pada skala ke berapa
kedua jenis mikrometer tersebut bertemu/berhimpit kembali. Dari hasil tersebut
dapat diketahui satu satuan panjang pada
skala mikrometer okuler itu berdasarkan beberapa jumlah skala kecil mikrometer
objektif yang berada di antara garis yang berhimpit tadi. (Muslim, 2011)
Pertumbuhan adalah penambahan secara
teratur semua komponen sel suatu jasad.Pembelahan sel adalah hasil dari
pertumbuhan sel. Pada jasad bersel tunggal (uniseluler),pembelahan atau
perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu. Misalnya pembelahansel
pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada
jasad berselbanyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan
pertambahan jumlah individunya, tetapihanya merupakan pembentukan jaringan atau
bertambah besar jasadnya. Dalam membahaspertumbuhan mikrobia harus dibedakan
antara pertumbuhan masing-masing individu sel danpertumbuhan kelompok sel atau
pertumbuhan populasi (Suharjono, 2006).
Kecepatan pertumbuhan merupakan
perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu.Pertumbuhan mikroba dalam suatu
medium mengalami fase-fase yang berbeda, yang berturut-turutdisebut dengan fase
lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian. Pada fase
kematianeksponensial tidak diamati pada kondisi umum pertumbuhan kultur bakteri,
kecuali bila kematiandipercepat dengan penambahan zat kimia toksik, panas atau
radiasi (Sofa, 2008).
C.BAHAN DAN ALAT
1.
Menghitung jumlah spora atau sel
1.
Bahan : 1 cawan
biakan Saccharomyces.sp
2.
Alat : 1 unit
Haemocytometer,1 buah jarum ent,1 buah gelas penutup,1 buah pipet tetes, 1 unit
mikroskop
2. Mengukur
mikroorganisme
1. Bahan : 1 cawan biakan khamir(Saccharomyces sp),10 aquades,100 ml alkohol 70%
2.
Alat: 1 set mikrometer(objektif dan okuler),1 buah pipet tetes,1
buah jarum ent,1 buah gelas objek,1 buah gelas penutup,1 unit mikroskop
D.CARA KERJA
1. Menghitung jumlah spora atau sel
1.
Sel dipanen dari
biakan dengan cara menuang 5 ml aquades kedalam cawan biakan sambil digosokan
batang gelas bentuk L kemudian suspensi sel dipipet dan daimsukkan dalam gelas
erlenmeyer 50 ml.Pemanenan diulangi lagi sampai mendapatkan 20 ml suspensi atau
sampai sesuai yang dibutuhkan.
2. Haemocytometer dibersihkan dengan menggunakan alcohol sampai benar-benar bersih,
kemudian dikeringkan. Perlu diingat bahwa kotak pada haemocitometer ukurannya
sangat kecil sehingga kemasukan satu butir debu
saja sudah cukup menyumbat kotak.
3. Suspensi spora dikocok kemudian dipipet dan diteteskan pada haemoytometer tepat pada ruang hitungnya, sebanyak
satu tetes.
4. Tetesan suspensi ditutup menggunakan gelas penutup dan dijaga agar tidak menjadi gelembung udara dala kotak-kotak
haemocytometer.
5. Preparat diamati dengan menggunakan mikroskop
dan dihitung jumlah sel dalam setiap
kotak. Jika antar kotak jumlahnya tidak seragam, ulangi langkah ke 3(dikocok lagi)
6. Pada praktikum dihitung dari 3-9(ganjil) kotak ruang hitung, kemudian dirata-rata dan dihitung jumlah sel setiap
koloninya.
2.Mengukur mikroorganisme
1.
Gelas objek dibersihkan menggunakan alkohol 70% sampai bebas debu dan lemak, kemudian ditetesi aquades.
2.
Sel dipanen dari
biakan dengan cara menuang 5 ml aquades kedalam cawan biakan sambil digosokan
batang gelas bentuk L kemudian suspensi sel dipipet dan daimsukkan dalam gelas
erlenmeyer 50 ml.Pemanenan diulangi lagi sampai mendapatkan 20 ml suspensi atau
sampai sesuai yang dibutuhkan.
3.
Massa sel diambil menggunakan jarum ose,kemudian diletakkan di atas gelas obyek kemudian ditutup dengan
gelas penuup dan dijaga agar tidak timbul gelembung udara.
4.
Preparat diamati dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran
dimana obyek terlihat paling jelas.
5.
Micrometer okuler diasang dalam lensa okuler untuk mengukur obyek
dengan menggunakan skala yang ada dalam micrometer okuler, dengan cara
menggeser-geser meja benda pada mikroskop dam memutas lensa okuler sampai tepat
pada obyek yang di ukur.
6.
Pada praktikan dilakukan pengukuran panjang 5 sel dan lebar 5 sel kemudian ukuran sekala dicatat pada table pengamat.
7.
Setelah selesai mengukur obyek denga sekala okuler, preparat
diambil dari menja benda kemudian diganti dengan micrometer obyektif untuk
kalibrasi skala micrometer. Harus diingat bahwa pembesaran lensa mikroskop yang
digunakan hars sama antara pengukuran selnya.
8.
Skala micrometer okuler (SMOK) diatur supaya berimpit dengan skala
micrometer obyektif (SMOB), dengan cara menggeser-geser mejabenda pada
mikroskop dan memutar lensa okuler.
9.
Setelah garis skala masing-msing ada yang saling berimpit,
dilakukan kalibrasi dengan cara membandingkan kesetaraan SMOK danSMOB, yaitu
denganmenghitung jumlah SMOK dan jumlah SMOB.
10. Dalam praktikum kalibrasi atau penyetaraan
dilakukan sebanyak 5 kali,untuk mendapatkan ukuran 1SMOK: x smob
11. Kemudian dihitung ukuran
sel menurut ukuran mikrometer obyektif( 1SMOB= 10 µm).
E.DATA HASIL PRATIKUM
1.Menghitung Spora Atau Sel
Gambar
|
Keterangan Gambar
|
|
Kotak 1= 6 sel
Kotak 2= 4 sel
Kotak 3= 6 sel
Kotak 4= 10 sel
Kotak 5= 8 sel
Kotak 6= 3 sel
Kotak 7= 5 sel
Kotak 8= 5 sel
Kotak 9= 5 sel
Perhitungan :52/9=5,77 sel
Jumlah spora dalam satu cawan =416,6 juta sel
|
2.Mengukur Mikroorganisme
Obyek sel
|
Pengamatan Ukuran Sel(SMOK)
|
|
Ulangan
|
Panjang Sel
|
Lebar Sel
|
1
|
63
|
27
|
2
|
19
|
4
|
3
|
9
|
5
|
Obyek mikromter
|
Skala Yang Berimpit
|
|
Ulangan
|
SMOK
|
SMOB
|
1
|
20-45
|
2
|
2
|
45-70
|
3
|
3
|
70-90
|
3
|
F.PERHITUNGAN
dan PEMBAHASAN
1.Perhitungan
ü Menghitung Spora Atau
Sel
Rata-rata kotak kecil berisi =5,77 sel
Volume satu kotak kecil =0,05mm
x 0,05mm x 0,1mm
0,05mm x 0,05mm x 0,1mm =5,77
sel
25 x 10-5 mm3 =5,77 sel
1 mm3
=5,77 sel/25x10-5
=5,77 x 105/25 sel
1 mm3 =
23080 sel
Jadi dalam 1 ml suspensi =1
cm3x23080 sel
=10
mm x 10 mm x 10 mm x23080 sel
=23.080.000
sel
=23,08
juta sel
=23,08x106
sel
Maka pada hasil panen 20 ml suspensi atau dalam satu
cawan berisi
20 x 23,08.106 sel =461,6 . 106
=46,16 . 107
=461,6 juta sel
ü Mengukur Mikroorganisme
Ukuran rata rata panjang sel =63+19+9 / 3 = 30,33 SMOK
Ukuran rata rata lebar sel =27+4+5 /3 = 12
SMOK
Kaliberasi mikrometer 1.
25 SMOK = 2 SMOB
2.
25 SMOK = 3 SMOB
3.
20 SMOK = 3 SMOB
70 SMOK
= 8 SMOB
1 SMOK
= 8/70 SMOB =0,1142 SMOB
Ukuran
rata rata panjang sel =30,33 x 1,142 µm = 34,637 µm =34,64 µm
Ukuran
rata rata lebar sel = 12 x 1,142 µm
= 13,70 µm
Jadi
ukuran rata rata sel = 34,64 µm x 13,70 µm
2.Pembahasan
Pada praktikum ini kami melkukan
acara dengan judul menghitung jumlah spora dan mengukur sel.pada bagian
meghitung jumlah sel kami melakukuan pengamatan menggunakan bahan biakan
saccharomyces sp,dan menggunakan alat haemocytometer,pipet
tetes,mikroskop,gelas penutup objek. Haemocytometer adalah perangkat awalnya
dirancang untuk penghitungan sel darah . Sekarang juga digunakan untuk
menghitung jenis sel serta partikel mikroskopis lainnya.
Dalam menghitung ini kami meghitung sel
dalam 9 kotak,setelah diamati masing-masing kotak berisi:Kotak 1 =6 sel,Kotak 2 =4 sel,kotak 3
= 6 sel,kotak 4 = 10 sel,kotak 8 = 0 sel,kotak 7 = 5 sel, kotak 8 = 5 sel,dan
kotak 9=5 sel
Dari hasil perhitungan didapatkan
jumlah rata-rata sel pada setiap kotak : 5,77 sel,
Volume
satu kotak kecil itu yaitu 0,05mm x 0,05 mm x 0,1 mm.dari maka dihitung dari hasil
itu didapatkan dalam 1 mm3 terdapat 23080 sel.dari jumlah sel dalam
1 mm3 itu didapatkan dalam 1 ml suspensi terdapat 23,08 juta sel atau
23,08 x 106 sel.
Maka pada hasil panen 20 ml suspensi atau dalam satu cawan berisi
20 x 23,08 .106 sel =46,16 x 10 7 sel atau sama dengan
416,6 juta sel
Pada kegiatan mengukur ukuran sel kami menggunakan biakan khamir,alkohol,kemudian
alat alatnya yaitu mikrometer(obyektif dan okuler),pipet tetes,gelas
obyek,gelas penutup,dan 1 unit mikroskop.sebelummelakukan pengamatan atau
pengukuran terhadap sel,kami melkukan kalibrasi terlebih dahulu.
Kalibrasi dilakukan dengan menghimpitkan skala mikrometer objektif
dan okuler pada perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) kedua
mikrometer disimpulkan menjadi 1 garis kemudian dilihat pada skala ke berapa
kedua jenis mikrometer tersebut bertemu/berhimpit kembali. Dari hasil tersebut
dapat diketahui satu satuan panjang pada
skala mikrometer okuler itu berdasarkan beberapa jumlah skala kecil mikrometer
objektif yang berada di antara garis yang berhimpit tadi. (Muslim, 2011)
Setelah melakukan kalibrasi,didapatkan hasilnya 25 SMOK,2 SMOB: 25
SMOK,3 SMOB:20 SMOK,3 SMOB .dari hasil itu didapatkan hasil 1 SMOK yaitu 0,1142
SMOB.
Kemudian kami mengukur
ukuran sel nya dengan 3 kali pengulangan,dari hasil pengukuran yang kami
lakukan itu didapatkan panjang selnya berturut-turut yaitu 63,19,9 dan rata
rata nya 30,33 SMOK. Kemudian ukuran lebar sel nya berturut turut yaitu 27,4,5
dan rata rata nya yaitu 12 SMOK.
Dari hasil tersebut didapatkan ukuran rata rata panjang sel nya
setelah dikalikan dengan kalibrasi mikrometer yaitu 30,33 x 1,142 µm
=34,637 µm atau 34,64 µm,dan ukuran rata rata lebar sel nya yaitu 12
x1,142 µm =13,70 µm
Jadi dari hasil itu didapatkanlah ukuran rata rata sel yaitu 34,64 µm x 13,70 µm
G
.KESIMPULAN
Kecepatan
pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu.Pertumbuhan
mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda, yang
berturut-turutdisebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan
fase kematian
Haemocytometer adalah alat untuk menghitung jumlah sel atau
partikel dalam volume tertentu cairan, dan dengan demikian menghitung
konsentrasi sel dalam cairan secara keseluruhan
Dari percobaan di dapatkan hasil pada cawan berisi sebanyak 461,6 juta sel dan ukuran
rata rata sel 34,64 µm x 13,70 µm
H.DAFTAR
BACAAN
o
Black,
2005.mikrobiologi dasar untuk universitas.triarga;semarang
o
Muslim, Ahmadi. 2011. Menghitung
jumlah bakteri. Bandung:erlangga
Pratiwi, 2008. Seleksi dan Karakterisasi Mikroba Antagonis.Depok:UI
o
o Purnomo, Bambang Ir MP. 2013. Petunjuk
Praktikum Mikrobiologi. Bengkulu: lab ilmu hama dan penyakit tanaman.
Universitas Bengkulu.
o
Sofa, 2008. Dasar
– Dasar Mikrobiologi. UI – Press. Jakarta
o Suharjono,
2006. Karakteristik dan pertumbuhan sel.Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Brawijaya. Malang.