LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Nama
praktikan : Kas
Andika Putri
NPM : E1J012133
Judul
Acara :
Kultivasi dan Isolasi
Hari/tanggal/jam
paraktikum : Rabu/10 april 2013/12.00-14.00
Dosen
pembimbing : Ir.Djamilah.Mp
Pelatih : Muhimmatul
Husna
LABORATORIUM
ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2013
A.TUJUAN PRATIKUM
1.Acara Kultivasi dan
Isolasi Mikroorganisme dari Tanah
1)
Melihat macam macam koloni
mikroorganisme yang berasal dari tanah dengan variasi kepekatan tanah.
2)
Memberikan keterampilan kepada mahasiswa
,agar mampu menumbuhkan dan memisahkan bakteri atau jamur dari keberadaanya di
dalam tanah.
2.Acara Kultivasi Dan
Isolasi Mikroorganisme Dari Jaringan Tanaman
Memberikan keterampilan
kepada mahasiswa,agar mampu menumbuhkan dan memisahkan bakteri atau jamur dari
asosiasinya dengan tumbuhan.
B.DASAR TEORI
Untuk mempelajari suatu jenis mikroorganisme dalam laboratorium,
mikroorganisme yang bersangkutan perlu dipisahkan (diisolasi) dari
keberadaannya dengan mikroorganisme lain di alam. Kegiatan isolasi biasanya
diikuti dengan kegiatan pemurnian dan perbanyakan. Mikroorganisme yang bersifat
saprofit benar, saprofit fakultatif, dan parasit fakultatif dapat diisolasi
dengan kultivasi pada medium kultur buatan. Pada mikroorganisme parasit
obligat, medium kultur yang digunakan berupa sel hidup, jaringan hidup atau
organism inangnya.
Salah satu factor yang perlu diperhatikan dalam kultivasi mikroorganisme
adalah factor kebutuhan nutrient, disamping factor-faktor lain yang diperlukan
untuk kehidupannya. Cara isolasi dan kultivasi mikroorganisme yang satu dengan
lainnya terkadang sangat berbeda dan mengikuti cara-cara tertentu agar
mikroorganisme yang diisolasi memang benar-benar terpisah dari keberadaannya
dengan mikroorganisme lain dan pertumbuhannya seperti yang diharapkan.
Dalam
melakukan kultivasi dan isolasi hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1. Semua peralatan dan sarana dalam keadaan steril (bebas mikroorganisme
hidup) atau bebeas kontaminan (mikrooganisme yang tidak dikehendaki).
2. Dilakukan secara aseptic (tidak memberi kesempatan
untuk terjadinya kontaminasi), seperti:
Dari hasil isolasi dan kultivasi akan dihasilkan biakan koloni. Biakan
merupakan kumpulan mikroorganisme yang tumbuh pada medium kultur, sedangkan
koloni merupakan kumpulan mikroorganisme sejenis hasil reproduksi yang
mengumpul pada satu tempat di medium kultur atau kumpulan mikroorganisme pada
medium kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan atau keturunan dari satu
individu mikroorganisme.(purnomo,2013)
Isolat
bakteri yang diperoleh diamati morfologi koloni dengan melihat bentuk koloni,
warna, tepian dan elevasi pada medium agar lempeng, agar tegak dan agar miring.
Sedangkan morfologi sel ditentukan dengan melihat olesan biakan yang sudah
diwarnai dibawah mikroskop dan melihat bagaimana bentuk sel, sifat gram dan
kemampuan membentuk spora dari bakteri tersebut (Pelczar, 2006).
Bakteri
hidup sukar untuk dilihat dengan mikroskop cahaya biasa karena bakteri itu
tampak tidak berwarna jika diamati secara sendiri-sendiri, walaupun biakannya
secara keseluruhan mungkin berwarna. Bakteri lebih sering diamati dalam olesan
terwarnai daripada dalam keadaan hidup. Yang dimaksud bakteri terwarnai adalah
organisme yang telah diwarnai dengan zat pewarna kimia agar mudah dilihat dan
dipelajari. Pada umumnya, olesan bakteri terwarnai mengungkapkan ukuran,
bentuk, susunan dan adanya struktur internal seperti spora dan butiran (Volk,
1993).
Pengamatan
bakteri itu dapat kita lakukan secara individual, satu per satu, maupun secara
kelompok dalam bentuk koloni. Besar kecilnya koloni, mengkilat tidaknya, halus
kasarnya permukaan, dan warna koloni merupakan sifat-sifat yang diperlukan
dalam menentukan identifikasi spesies. Warna bakteri baru tampak jelas, jika
bakteri itu diamati dalam kelompok. Kebanyakan bakteri mempunyai warna yang
keputih-putihan, kelabu, kekuning-kuningan, atau hampir bening, akan tetapi ada
juga beberapa spesies yang mempunyai pigmen warna yang lebih tegas. Adanya
warna itu dipengaruhi juga oleh factor-faktor luar seperti temperatur, pH,
oksigen bebas. Ada beberapa spesies yang memerlukan fosfat, ada spesies
memerlukan sulfat guna menimbulkan pigmentasi. Pada umumnya pigmen itu menetap
di dalam sel selama bakteri itu hidup; pigmen hijau pada Pseudomonas dapat larut
dalam air serta meresap ke dalam medium yang ditumbuhinya, setelah sel mati
(Dwidjoseputro, 1994).
Ada
beberapa metode yang biasanya dilakukan untuk menanam biakan di dalam medium diantaranya
adalah (Lay, 1994) :
o
Metode cawan gores
o
Metode cawan tuang
C.BAHAN DAN ALAT
1. Acara Kultivasi dan
Isolasi Mikroorganisme dari Tanah
o
Bahan :medium
kultur(PDA)+NaCl 50%+Na2CO3 10%,asam asetat
1%,alkohol,aquades,tanah rizosfir.
o
Alat :waterbath,cawan
petri,gelas ukur,gelas erlemeyer,tabung reaksi,batang pengaduk,lampu
spritus,sentrifuge,timbangan,ruang inkubasi.
2.Acara Kultivasi Dan
Isolasi Mikroorganisme Dari Jaringan Tanaman
o
Bahan :Medium
kultur PDA,aquades steril,alkohol 90%,jaringan tanaman yang busuk
o
Alat :Waterbath,cawan
petri,lampu spritus,entcase,skalpel,pinset,kertas saring steril,ruang inkubasi
D.CARA KERJA
1.Isolasi bakteri dari
tanah
1)
medium kultur(PDA)dipanaskan di dalam
waterbath sampai mencair.
2)
Contoh tanah ditimbang seberat 10 gr
pada gelas arloji atau alumunium foil,kemudian dimasukkan ke dalam gelas erlemeyer
200 ml steril.
3) Tanah
ditambah air steril sampai menjadi 100 mL dan dikocok sampai homogen, sehingga
diperoleh suspensi tanah berkonsentrasi 10-1.
4) Siapkan
5 tabung reaksi steril masing-masing diisi 9 mL aquades steril.
5) Suspensi
10-1 dipipet sebanyak 1 mL kemudian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi 1 yang telah berisi 9 mL air steril kemudian dikocok sampai homogen,
untuk mendapatkan pengenceran 10-2.
6) Suspensi
10-2 dipipet sebanyak 1 mL kemudian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi 2 yang telah berisi 9 mL air steril kemudian dikocok sampai homogen,
untuk mendapatkan pengenceran 10-3.
7) Hal
yang sama dilakukan pada tabung 3,4 dan 5 untuk mendapatkan pengenceran 10-4,
10-5, dan 10-6.
8) Siapkan
6 cawan petri steril.
9) Tiga
cawan petri steril masing-masing dituangi 250 µL 50% dan 125 µL Na2CO3
10% untuk menghambat jamur tanah.
10) Ketiga
cawan petri yang sudah diisi NaCl dan Na2CO3 dituangi
medium NA yang sedang mencair, masing-masing sebanyak 12,5 mL. langkah ini
dilakukan diatas nyala lampu spritus, di dalam entcase atau laminer air flow.
11) Tiga
cawan lainnya masing-masing dituangi 250 µL asam asetat 1% kemudian diisi dengan PDA masing-masing sebanyak 12,5 mL.
12) Setelah
medium membeku, masing-masing medium dalam cawan petri ditetesi 100 µL suspensi
tanah dari pengenceran yang berbeda-beda, yaitu 10-1, 10-3,
dan 10-6, kemudian diratakan dengan menggunakan tabung gelas bentuk
L. Langkah ini juga dilakukan diatas
nyala lampu spritus, di dalam entcase atau laminar air flow.
13) Cawan-cawan
petri diberi label, kemudian diinkubasi dalam suhu kamar dalam keadaan tertutup
dan terbungkus.
14) Setelah
2 hari, diamati kenampakan koloni, bentuk koloni, berapa jumlahnya, dan gambar
skematis.
2.Isolasi
dan kultivasi mikroorganisme dari jaringan tanaman
Adapun,
prosedur kerja pada kultivasi dan isolasi mikroorganisme dari jaringan tumbuhan
ini, yaitu :
1) Permukaan
bagian tanaman yang menunjukkan adanya asosiasi dengan mikroorganisme
dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel, kemudian diseka dengan kapas
beralkohol.
2) Bagian
tanaman dipotong-potong sebesar 0.5 cm3 dengan skalpel steril pada
batas bagian yang berasosiasi.
3) Siapkan
cawan petri steril, kemudian isi dengan dengan medium kultur (PDA,NA) sebanyak
12,5 mL.
4) Setelah
medium memadat, potongan jaringan dimasukan ke dalam cawan petri yang berisi
medium, kemudian inkubasikan selama 72 jam.
5) Setelah
72 jam, koloni yang tumbuh pada potongan jaringan dipindah ke medium baru kemudian diinkubasikan lagi selama 72 jam.
6) Setelah
72 jam berikutnya diamati kemurnian koloni, kenampakan koloni, bentuk koloni,
warna koloni, ukuran koloni, morfologi mikroskopisnya dan digambar skematis.
E,DATA HASIL PRATIKUM
1.Isolasi Dan Kultivasi
Mikroorganisme Dari Tanah
Gambar
hasil pemurnian
|
keterangan
|
|
Umur 2 hari
Ciri ciri koloni yang
dimurnikan:tidak ada koloni yang tumbuh
|
|
Umur 5 hari
Ciri ciri koloni yang
dimurnikan : tidak ada yang tumbuh
|
2.isolasi dan kultivasi
mikroorganisme dari jaringan tanaman (daun cabe)
Gambar
hasil biakan
|
Keterangan
|
|
Umur biakan : 2 hari
Ciri ciri koloni;tidak
yang tumbuh
|
|
Umur biakan : 5 hari
Ciri ciri koloni
:tidak ada yang tumbuh
|
F. PEMBAHASAN
Pada
pratikum kali ini kami melakukan isolasi dan kultivasi mikroorganisme dari
tanah dan jaringan tanaman(daun cabe).Mengisolasi suatu mikroba adalah adalah
memisahkan mikroba tersebut dari lingkungannnya di alam bebas dan
menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Kultur murni ialah
kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal.
Pratikum kali ini adalah kami melakukan teknik isolasi mikroba dengan cara metode
sebar,dan mediumnya yaitu PDA.
Dari
hasil pengamatan yang kami lihat pada hari ke 2 dan ke 5,didapatkan data yang
tidak ada tumbuh koloni nya dari hasil isolasi dan kultivasi tersebut.dari data
itu kami menyimpulkan bahwa pratikum yang kami lakukan gagal,yang mana faktor
faktor penyebab gagal tersebut bisa jadi kurang telitinya dalam melakukan
pratikum,kurang sterilnya tempat dan alat alat yang digunakan,serta adanya
langkah kerja yang terlewati seperti bunsen yang tidak dinyalakan pada saat
memasukkan biakan dalam entcase.
G.KESIMPULAN
Ø Hal
yang harus diperhatikan dalam isolasi dan kultivasi adalah peralatan dalam keadaan steril atau bebas
mikroorganisme..
Ø Ada
beberapa metode yang biasanya dilakukan untuk menanam biakan di dalam medium
diantaranya adalah:
1. Metode
cawan gores
2. Metode
cawan tuang
H.DAFTAR BACAAN
Dwidjoseputro. 1980. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Surabaya : Penerbit Djambatan:
Lay,Gaman, P.M. dan Shernington, K.B. 1994. Ilmu Pangan dan Mikrobiologi. Jakarta : UGM-Press
Pelczar, M. J. dan Chan, E.C.S. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:
Penerbit
Purnomo, Bambang.
2013.
Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB
Volk, Wesley A. Dan Margaret F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.