Total Tayangan Halaman

uji molekul hayati-laporan pratikum kimia



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA



Nama                     : Kas Andika Putri
NPM                     : E1J012133
Prodi                     : Agroekoteknologi
Kelompok             : VI
Hari / Jam              : Rabu / 08.00-09.40 WIB
Tanggal                 : 24 November 2012
Dosen                    : Drs. Syafnil, M.Si.
Ko-Ass                  : - Meiddi Rahmanto
-  Nova Hendriansyah
Objek Praktikum   : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
Bab I
Pendahuluan
1.1        Latar Belakang
Karbohidrat adalah asupan yang setiap hari masuk kedalam tubuh kita , begitu juga dengan protein . Tanpa karbohidrat maupun protein kita bisa saja hidup , tetapi asupan gizi bagi diri kita sangatlah kurang.
Nasi , tepung , singkong merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam karbohidrat di muka bumi ini. Telur , daging , susu juga sama merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini.
Bagi orang awam mungkin saja mereka tak tahu asupan apa yang mereka makan setiap hari unuk memenuhi kehidupan mereka , hingga mereka menjadi sedimikian rupa . apakah karbohidrat ? apakah protein ? apakah lemaka ? dan mungkin saja vitamin ? . Maka dari itu dengan adanya praktikum kimia yang membahas Uji molekul kimia hayati , kita yang sebelumnya tidak tahu akan menjdadi tahu , apa saja yang menjadi asupan kita setiap hari.
Uji mollisch , dan uji fehling merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan karbohidrat  . Reaksi biuret , reaksi millon , dan reaksi nihidrin merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan protein.

1.2        Tujuan
Praktikum kimia yang kali ini membahas materi “Uji Molekul Kimia Hayati” ini bertujuan;
-         Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat  dan protein.
-         Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
-         Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.





Bab II
Tinjauan Pustaka
Terdapat 4 kumpulan utama molekul biologi yang besar, iaitu karbohidrat, lemak, protein dan asid nukleik. Kebanyakan makromolekul adalah polimer, terbina daripada satu unit (monomer) yang banyak. Karbohidrat memainkan peranan sebagai pembekal tenaga (bahanapi) dan juga untuk pembinaan sel-sel organisme. Lipid adalah molekul hidrofobik yang sangat luas ciri-cirinya. Protein pula mempunyai berbagai struktur. Fungsi sementara asid nukleik mempunyai tugas yang tidak berbelah-bagi: menyimpan dan memancarkan maklumat perwarisan.
1.      Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehid, dan gugus hidroksi. Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat: - Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus aldehid. Contoh: glukosa, galaktosa, ribose -  Ketosa: karbohdrat yang mengikat gugus keton. Contoh: fruktos .Ditinjau dari hasil hidrolisisnya: Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi. Misalnya: glukosa, fruktosa, ribosa, galaktosa . Disakarida: karbohidrat yang terbentuk dari kondensasi 2 molekul monosakarida. Misalnya: sukrosa (gula tebu), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula pati). Oligosakarida: karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menghasilkan 3 – 10 monosakarida, misalnya dekstrin dan maltopentosa. Polisakarida: karbohirdat yang terbentuk dari banyak molekul monosakarida. Misalnya pati (amilum), selulosa, dan glikogen.
Analisa karbohidrat , ada beberapa yaitu ;.
a.       Uji Molisch.
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia.  Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan.
b.      Uji Seliwanoff.
Uji Seliwannoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya
c.       Uji Benedict.
Uji Benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas. Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis. biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.
d.      Uji Barfoed.
Uji Barfoed digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam  sampel. Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
e.       Uji Iodin.
Uji Iodin digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru. Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu. Sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
f.       Uji Fehling .
Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat).Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan agar gugus aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan ion OH- membentuk asam karboksilat. Cu2O (endapan merah bata) yang terbentuk merupakan hasil sampingan dari reaksi pembentukan asam karboksilat.


2.      Protein.
Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian protein merupakan penyusun tubuh, sebagian mempunyai fungsi katalis ,yang menyebabkan reaksi-reaksi tertentu dapat berlangsung baik pada kondisi tubuh. Protein disusun oleh α asam amino dengan melalui ikatan amida yang disebut ikatan peptida. Protein menurut komposisi dapat dibagi, diantaranya Protein sederhana , dan Protein konjugasi. Protein menurut pembagian fungsi , dianataranya  Protein struktur , dan Protein kotraktil.
Tiap jenis protein ditandai sifat-sifat: 1.Susunan kimia yang khas. 2.Babul molecular yang khas semula dalam satu contoh tertentu dari protein mempunyai bobot moleculer yang sama. 3.Urutan asam amino yang khas.
Macam-macam uji protein , Menurut anonymous (2009) analisis protein dilakukan dengan dua metode yaitu secara kulitatif dan kuantitatif terdiri dari:
A.    Analisa Kualitatif
1.      Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati kedalam larutan protein setelah dicampur menjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan reaksi yang terjadi ialah titrasi pada inti benzena reaksi ini positif untuk protein yang mengandung tirosin, fenilatonin, dan triprofon.
2.      Rekasi Hopkins-cole
Larutan yang mengandung troprofan dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-cole yang mengandung asam glioksilat. Pereaksi ini dibuatdari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Adanya protein ditunjukkan dengan timbulnya cincin ungu pada batas antar lapisan.
3.      Reaksi millon
Pereaksi adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Protein ditunjukkan dengan adanya endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan.
4.      Reaksi natrium nitroprosida
Natrium nitroprosida dalam larutan amoniak akan menghasilkan warna merah dengan protein yang mempunyai gugus –SH bebas.
5.      Reaksi sakaguchi
Perekasi yang digunakan ialah noftol dan natrium hipobromit. Reaksi ini berbentuk hasil positif apabila ada gugus guanidine contohnya arginin. Perubahan terjadi ialah adanya perubahan warna menjadi metal.
6.      Uji biuret
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH. Kemudian titambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa yang mengandung gugus asam anida. Uji ini memberikan reaksi positif yaiu ditandai dengan timbulnya warna violet atau biru violet.
B.     Analisa Kuantitatif
1.      Metode Kjeldahl
Merupakan metode sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksikan dengan asam sulfat dan katalis dengan katalisator yang sesuai sehingga menghasilkan ammonium sulfat.
2.      Metode Titrasi Formal
Larutan protein dinetralkan dengan basa (NaOH) lalu ditambahkan dengan formalin akan membentuk dimethilol. Dengan terbentuknya dimethilol ini berarti gugus aminonya sudah terikat dan tidak akan mempengaruhi reaksi antara asam dengan basa NaOH sehingga hasil titrasi dapat diakhiri dengan tepat.
3.      Metode Lowry
Pembuatan reagen lowry merupakan larutan asam fosfotonsitat-asam fosfomolibolat dengan perbandingan (1:1) dan dicampur 2% natrium karbonat dalam 100 ml natrium hidroksida dan ditambahkan dengan 1ml tembaga (II) sulfat serta 1ml kalium natrium tartrat
4.      Metode Spektofotometri
Asam amino penyusun protein diantaranya adalah triprofon, tirosin, dan fenilalanin yang mempunyai gugus aromatic. Reaksi adsorbs sinar yaitu 280/260 menentukan factor korksi dari metode ini.

Bab III
Metodelogi
3.1     Alat dan Bahan
3.1.1           Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yang membahas materi “Uji Molekul Kimia Hayati” ialah ;
·         Botol semprot
·         Erlenmeyer 250 ml
·         Gelas piala 100 ml
·         Gelas piala 500 ml
·         Gelas piala 1000 ml
·         Gelas ukur 10 ml
·         Gelas ukur 25 ml
·         Kompor Gas / Kompor Listrik
·         Penanga air
·         Penjepit tabung reaksi
·         Pipet tetes
·         Pipet volume 5 ml
·         Rak tabung reaksi


3.1.2           Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yang membahas materi “Uji Molekul Kimia Hayati” ialah ;
·         α-naftol
·         Air bromine
·         Amilum
·         Aquades
·         Etanol
·         Fehling A
·         Fehling B
·         Fruktosa
·         Madu
·         Reagen millon
·         Reagen molisch
·         Reagen ninhidrin
·         Sukrosa
·         CuSO4
·         HNO3
·         H2SO4
·         NaOH 10 M
·         NaNO2 0,15 M

3.2     Cara Kerja
Cara kerja dalam praktikum kali ini yang membahas materi “Uji Molekul Kimia Hayati” ialah ;
3.2.1 Uji Karbohidrat
·         Uji Molisch
1.      Menyediakan  5 buah tabung reaksi bersih dan kering.
2.      Ke masing-masing tabung menambahkan :
§  Tabung I           : ditambah 2 ml glukosa 2 %
§  Tabung II          : ditambah 2 ml fruktosa 2 %
§  Tabung III        : ditambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
§  Tabung IV        : ditambah 2 ml larutan kanji ( amilum) 2 %
§  Tabung V          : ditambah 2 ml madu 50 % dalam air.
3.      Ke dalam masing-masing tabung menambahkan2 tetes reagen molisch (10 % α-naftol dalam etanol).
4.      Selanjutnya, dengan hati-hat imenambahkan 2 ml H2SO4 melalui dinding tabung reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
5.      Mengamati  perubahan yang terjadi.
·         Uji Fehling
1.      Mengambil  1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.
2.      Menambahkan  1 ml larutan fehling A dan 1 ml fehling B ke dalam tabung reaksi yang lain.
3.      Mencampurkan  tabung reaksi nomor satu dengan nomorbdua.
4.      Membagi  larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
5.      Selanjutnya :
§  Tabung reaksi I            :  + 2 ml glukosa 2  %
§  Tabung reaksi II          :  + 2 ml sukrosa 10  %
§  Tabung reaksi III         :  + 2 ml amilum 2 %
6.      Memanaskan  ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 60 0C,sekitar 10 menit.
7.      Mengamati  perubahan warna yang terjadi.
8.      Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.
3.2.2 Uji Protein Dan Asam Amino
·         Reaksi Biuret
1.      Menyiapkan  empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2.      Selanjutnya :
§  Tabung reaksi I     :  + 2 ml putih telur+ 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
§  Tabung reaksi II`   :  + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
§  Tabung reaksi III  :  + 2 ml ekstrak madu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
§  Tabung reaksi IV  :  + 2 ml larutan amilum + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
3.      mengocok tabung reaksi I-IV, dan amati apa yang terjadi.
·         Reaksi Millon
1.      Menyiapkan    empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2.      Ke dalam masing-masing tabung :
§  Memasukan  2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
§  menambahkan 5 tetes pereaksi millon.
§  memanaskan di atas penangas air selama 10 menit.
§  Mendinginkan  pada suhu kamar.
§  Menambahkan  5 tetes NaOH 0,15 M
§  Mengamati  warna yang terjadi.
·         Reaksi Ninhidrin
1.      Menyiapkan  empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2.      Ke dalam masing-masing tabung :
§  Memasukan  1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
§  Menambahkan  5 tetes pereaksi Ninhidrin.
§  Memanaskan  selama 2 menit.
§  Mengamati  warna yang terjadi.









Bab IV
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum kimia kali ini yang membahas materi “Uji Molekul Kimia Hayati” ialah ;
·        Uji Karbohidrat
·        Uji Mollisch
No
Sampel
Hasil Pengamatan
1
Fruktosa
Ungu + Mengendap
2
Sukrosa
Ungu + Mengendap
3
Amilum
Ungu + Mengendap
4
Madu
Putih + Tidak Mengendap
·         Uji Fehling
No
Sampel
Hasil Pengamatan
1
Glukosa
Hijau
2
Sukrosa
Biru Terang
3
Amilum
Biru + Mengendap

·         Uji Protein dan Asam amino
No
Sampel
Uji
Biuret
Millon
Ninhidrin
1
Amilum
Hijau muda
Kuning keputihan
Keruh
2
Madu
Ungu tua
Bening
Bening
3
Putih Telur
Putih
Ungu muda
Ungu
4
Susu
Ungu Muda
Ungu mengendap
Ungu




Bab V
Pembahasan
·         Uji Karbohidrat
-          Uji Mollisch
Pada uji mollish ini ada empat sampel yang kita teliti  yaitu fruktosa , sokrosa , amilum , dan madu . fruktosa , sukrosa , dan amilum ternyata dalam hasil akhir mempunyai warna larutan ungu  , serta mengendap ini membuktikan bahwa mereka adalah golongan   karbohidrat . ini sesuai dengan pernyataan “Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel”.
Untuk madu mengapa ia berbeda ?  padahal ia adalah golongan karbohidrat . ternyata ia memiliki kandungan protein juga sehingga ia berubah menjadi warna putih . dan apa yang mendasari larutan itu di golongkan kedalam karbohidrat . menurut Kartasapoetra , yaitu monosakarida dapat ditemukan dalam wujud glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Sampel apabila ditambahkan dengan aquades akan membentuk suatu larutan yang mengakibatkan warnanya menjadi keruh atau jernih berarti sampel tersebut mengandung karbohidrat (hal ini dimaksudkan pada madu) .
-          Uji Fehling
Pada uji fehling ini ada empat sampel yang kita teliti  yaitu amilum , glukosa , dan sukrosa. amilum , glukosa , dan sukrosa ternyata dalam hasil akhir mempunyai warna larutan yang berbeda  , serta yang mengendap hanya amilum. Tujuan dalam praktikum untuk uji fehling ialah mencari karbohidrat manakah yang mengandung gula pereduksi ? ternyata yang mengandung gula pereduksi hanya glukosa saja . mengapa demikian ? karena pada uji fehling , glukosa lah yang berubah menjadi warna hijau . sementara untuk amilum dan sukrosa tidak mengandung gula pereduksi.
·         Uji Protein dan Asam Amino
-          Uji Biuret
Pada uji biuret ini ada empat sampel yang kita teliti  yaitu amilum , madu , putih telur , dan susu. amilum dalam hasil akhir praktikum memiliki warna hijau muda , madu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna ungu tua , putih telur dalam hasil akhir praktikum memiliki warna putih , susu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna ungu . Uji biuret akan positif jika timbulnya warna violet atau biru violet untuk gugus asam anida protein . Untuk madu dan susu menurut hasil percobaan , ternyata memilik hasil berwarna ungu , ini membuktikan bahwa mereka adalah senyawa protein yang termasuk gugus asam anida. Untuk putih telur menurut percobaan memiliki putih , dalam faktanya putih telur termasuk golongan protein , tetapi mengapa dalam hasil akhir mereka tidak berwarna  ungu ? mungkin mereka tidak mengandung gugus asam anida . sementara amilum bukanlah senyawa protein.
-          Uji Millon
Pada uji millon ini ada empat sampel yang kita teliti  yaitu amilum , madu , putih telur , dan susu. amilum dalam hasil akhir praktikum memiliki warna kuning keputihan , madu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna bening , putih telur dalam hasil akhir praktikum memiliki warna ungu muda , susu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna ungu mengendap . Uji millon digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya senyawa protein yang memiliki gugus fenol seperti tiroksin. adanya senyawa protein yang memiliki gugus fenol dalam sempel dapat diketauhi apabila dalam sampel terdapat endapan putih dan apabila endapan putih itu dipanaskan akan menjadi warna merah (relatif). Putih telur dan susu memiliki hasil akhir dengan warna ungu yang kemerah-merahan , ini membuktikan ternyata putih telur dan susu adalah sampel yang memiliki senyawa protein dan juga memiliki gugus fenol . tetapi untuk sampel madu , mereka tidak memiliki gugus fenol karena tidak memunculkan warna merah (relatif) , tapi tetap saja termasuk golongan senyawa protein. Untuk amilum bukanlah senyawa protein.
-          Uji Ninhidrin
Pada uji ninhidrin ini ada empat sampel yang kita teliti  yaitu amilum , madu , putih telur , dan susu. amilum dalam hasil akhir praktikum memiliki warna keruh , madu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna bening , putih telur dalam hasil akhir praktikum memiliki warna ungu , susu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna ungu . Uji ninhidrin, Uji ini akan berwarna biru atau ungu apabila didalamnya terdapat senyawa protein , khususnya gugus fenil. Putih telur dan susu memiliki hasil akhir dengan warna ungu , ini membuktikan ternyata putih telur dan susu adalah sampel yang memiliki senyawa protein dan juga memilik gugus fenil , mengapa ? karena putih telur dan susu mengandung warna ungu dalam hasil , yhang merupakan cirri-ciri dari gugus fenil yang jika diuji oleh ninhidrin . Tetapi untuk sampel madu , mereka tidak memiliki gugus fenil karena tidak memunculkan warna ungu , tapi tetap saja termasuk golongan senyawa protein. Untuk amilum memang bukanlah protein.

























Bab VI
Penutup
6.1   Kesimpulan
Kesimpulan dalam praktikum kali ini yang membahas materi “Uji Molekul Kimia Hayati” ialah;
·         Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehid, dan gugus hidroksi.
·         Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi.
·         Uji mollisch , dan uji fehling merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan karbohidrat.
·         Reaksi biuret , reaksi millon , dan reaksi nihidrin merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan protein.
6.2   Saran
Saran dalam praktikum kali ini yang membahas materi “Uji Molekul Kimia Hayati” ialah:
·         Tingkat kekondusifan saat praktikum itu harus dijaga , karena itu bisa meningkatkan kualitas praktikum.
·         Peserta praktikum terlalu banyak , sehingga membuat kualitas praktikum yang sangat rendah .









Daftar Pustaka

·               Aantunhalu , 2008 , Laporan Kimia http://aatunhalu.wordpress.com/2008/12/06 /laporan-kimia/ dikunjungi pada tanggal 24-11-2011
·               Anonim . Uji Fehling . 2010 . http://monruw.wordpress.com/2010/03/12/uji_fehling/ dikunjungi pada tanggal 28-11-2011
·               Anonim . Laporan Praktikum Kimia Dasr “Protein”. 2009. http://vandef.blogspot.com/2009/12/laporan-praktikum-kimia-dasar-protein.html dikunjungi pada tanggal 28-11-2011
·               Anonim . Uji Mollisch . 2010 . http://monruw.wordpress.com/2010/03/12/uji-molisch/ dikunjungi pada tanggal 28-11-2011
·               Bagus , Fitriansyah , 2011 ,  Laporan Praktikum Kimia Dasar , http://be-ef.blogspot.com/2011/07/laporan-praktikum-kimia-dasar.html dikunjungi pada tanggal 24-11-2011
·               Eiffel , Ostan J.G , Uji Molekul Hayati , 2011 .http://eiffelgultom.blogspot.com/2011/
05/uji-molekul-hayati.html , dikunjungi pada tanggal 28-11-2011 .
·               Mustahib , 2011 , Karbohidrat dan Uji Karbohidrat , http://biologi.blogsome.com /2011/02/07/karbohidrat-dan-uji-karbohidrat/ dikunjungi pada tanggal 24-11-2011
·               Penuntun Praktikum Kimia , Fakultas Pertanian , Universitas Bengkulu.
·               Siti , Rahmawati . Ninhidrin . 2011 http://sittirahmawati.blogspot. com/2011/03/ninhidrin.html . dikunjungi pada tanggal 28-11-2011.
·               Syafnil , 2011 . Materi Kuliah Bagian-2 Kimia . Kimia Anorganik . Bengkulu  : Universitas Bengkulu.